Kamis, 09 Februari 2023

Februari 09, 2023

 


Apa itu Ansible?

 Ansible adalah alat otomasi open-source populer yang memungkinkan Anda untuk mengotomasi berbagai tugas TI, seperti manajemen konfigurasi, implementasi aplikasi, dan provisioning cloud. Ini membantu Anda untuk mengelola konfigurasi dan tugas-tugas berulang secara efisien dan memastikan konsistensi dalam lingkungan TI Anda. Ansible menggunakan bahasa yang mudah dibaca untuk membuat skrip otomasi dan memiliki antarmuka yang intuitif untuk memudahkan penggunaan. Dengan Ansible, Anda dapat mempercepat waktu implementasi dan mengurangi potensi human error. 


1. Automation Dengan Ansible Menjalankan Perintah Install Telnet Pada Minimum 2 Servers.

Pertama tama kita harus mempunyai minimal 2 server yang aktif  masukan command berikut untuk mengecek server apakah sudah aktif / belum :

            Perintah:
  •   Ansible -I /etc/ansible/hosts web -m ping perintah ini bertujuan menyecek server 



Jika sudah success dua dua nya selanjutnya menginstal telnet harus membuat file masukan saja 

Perintah: 

nano install_package.yaml  lalu isi file nya seperti gambar dibawah                                                


            Selanjutnya kita langsunng menginstal telnet sampai hijau atau kuning

 Perintah 
  • ansible-playbook-I/etc/ansible/hosts–extra-vars“package_name=sesuaikan”  instal_package.yaml 

                                Jika seperti gambar di atas maka sudah berhasil


2. Membuat Automation Dengan Ansible Menjalankan Command Memeriksa Filesystem     Usage Pada Target Hosts.     
         
       buat file dengan perintah: nano command_shell.yaml dan isi file seperti gambar di bawah
       
  Jika sudah mengisi file seperti gambar di atas lalu masukan
                                 
                            
               perintah:
  •  nsible-playbook -i /etc/ansible/hosts -e cmd=”df -Th” command_shell.yaml                   perintah  ini  untuk mengecek  ping sebuah server

  jika sudah seperti gambar di atas tandanya berhasill

3. Membuat Automation Dengan Ansible Untuk Membuat User Pada Target Hosts.

selanjutnya membuat user pada target hosts cara membuatnya masukan perintah : 

ansible -I /etc/ansible/hosts web -m command -a “useradd sesuaikan “ -b maksud dari sesuaikan itu kalian bebas memberi  nama usernya contohnya saya membuat user “ibnuganz”

Nah ibnuganz sudah di buat








                                                                                                                        4. Membuat Automation Dengan Ansible Menjalankan Command Telnet Ke Server Tujuan Ke Port 22.

Sekarang kita akan menjalankan command telnet ke server tujuan ke port 22 sebelum itu kita harus membuat file check_telnet.yaml lalu isi file nya seperti gambar di bawah ini

              Nah setelah mengisi file lalu jalankan dengan command sebagai berikut 

             perintah:
  • ansible-playbook -I /etc/ansible/hosts check_telnet.yaml                                                                                
jika sudah seperti gambar di atas sudah berhasil 


5. Apa Perbedaan Pada 2 Automation Platform Berikut: AWX AND ANSIBLE TOWE

 AWX dan Ansible adalah dua platform otomatisasi yang berbeda, meskipun keduanya memanfaatkan kemampuan Ansible. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara keduanya:

        - Fungsi Utama:  Ansible adalah alat otomatisasi konfigurasi dan deploy,

Sedangkan AWX adalah platform web yang menjalankan Ansible dan memberikan antarmuka grafis dan fitur tambahan seperti manajemen tugas, autentikasi, dan laporan. 

       -  Instalasi:  Ansible dapat diinstal pada sistem operasi mana saja,

Sementara AWX harus diinstal pada server dan memerlukan infrastruktur web seperti Apache atau Nginx.

        - Skala:  Ansible dapat digunakan untuk mengelola jutaan sistem,

              Sementara AWX lebih cocok untuk lingkup kecil hingga menengah.

        - Fitur:  Ansible memiliki lebih banyak modul dan plugin,

Sementara AWX memiliki antarmuka pengguna yang lebih baik dan fitur tambahan seperti pemantauan tugas, laporan, dan manajemen inventori.

        - Sumber Terbuka atau Terkomersial:  Ansible adalah perangkat lunak sumber terbuka,

              Sementara AWX adalah produk komersial dari Red Hat.

Secara keseluruhan, kedua platform memiliki tujuannya sendiri dan dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan organisasi. Ansible lebih baik untuk solusi otomatisasi besar skala,

sementara AWX lebih baik untuk lingkup kecil hingga menengah yang membutuhkan antarmuka grafis dan fitur tambahan.


6. Ansible Fundamental

 Cara Kerja Ansible?

Ansible adalah platform otomatisasi konfigurasi dan deploy yang bersifat agentless, yang berarti tidak memerlukan agent atau software tambahan pada sistem yang dikelola. Berikut adalah cara kerja Ansible:

Inventori: Ansible membutuhkan informasi tentang sistem yang akan dikelola, yang diterangkan dalam berkas inventori. Berkas ini menentukan daftar host yang akan dikelola oleh Ansible, beserta informasi tambahan seperti alamat IP, nama pengguna, dan kata sandi.

Modul: Ansible menyediakan berbagai modul yang memungkinkan Anda melakukan tugas seperti penginstalan paket, mengubah konfigurasi file, dan menjalankan perintah shell. Modul ini dapat digabungkan menjadi playbook yang menentukan tindakan yang akan dilakukan pada sistem.

Playbook: Playbook adalah berkas yang menentukan tindakan yang akan dilakukan pada sistem yang dikelola. Playbook ditulis dalam format YAML dan menggabungkan modul, variabel, dan kondisi untuk membentuk proses otomatisasi.

Eksekusi: Setelah playbook dibuat, Anda dapat menjalankannya dengan menggunakan perintah "ansible-playbook". Ansible akan membaca berkas inventori dan melakukan tugas yang ditentukan dalam playbook pada sistem yang dikelola.

 

Hasil: Setelah playbook dieksekusi, Ansible akan memberikan laporan hasil tugas yang dilakukan, yang menunjukkan apakah tugas berhasil atau gagal, dan menunjukkan detail kesalahan jika ada.

Dengan cara ini, Ansible memungkinkan Anda untuk melakukan tugas-tugas otomatisasi pada jutaan sistem dengan cara yang mudah dan efisien. Ansible memiliki beberapa kelebihan seperti mudah dipelajari, kurva belajar yang pendek, dan kapabilitas yang kuat untuk mengelola lingkup besar sistem.

 

Apa Itu Playbook?

imana modul tePlaybook adalah berkas yang menentukan tindakan yang akan dilakukan oleh Ansible pada sistem yang dikelola. Playbook ditulis dalam format YAML dan menggabungkan modul Ansible, variabel, dan kondisi untuk membentuk proses otomatisasi.

Playbook memiliki beberapa keunggulan, di antaranya:

  • Reproduksibilitas: Playbook membuat proses otomatisasi dapat diterapkan pada jumlah besar sistem dengan cara yang sama, memastikan konsistensi dan reproduksibilitas hasil.

  • Portabilitas: Playbook dapat digunakan pada sistem operasi yang berbeda, memastikan bahwa proses otomatisasi dapat diterapkan pada lingkup yang lebih luas.

  • Dokumentasi: Playbook dapat digunakan sebagai dokumentasi proses otomatisasi, membantu dalam pemahaman dan pemeliharaan solusi otomatisasi.

  • Skalabilitas: Playbook memungkinkan Anda untuk menambah tugas baru atau memodifikasi tugas yang ada, memastikan bahwa solusi otomatisasi dapat dikembangkan dan ditingkatkan seiring dengan kebutuhan organisasi.

Secara keseluruhan, playbook adalah bagian esensial dari Ansible yang memungkinkan Anda untuk mengelola sistem secara otomatis dan memastikan hasil yang konsisten dan dapat diprediksi.

 

              Inventory?

Inventory adalah berkas yang digunakan oleh Ansible untuk menentukan sistem yang akan dikelola. Berkas ini mengandung informasi tentang host atau sistem yang dikelola, termasuk alamat IP, nama pengguna, dan kata sandi. Berkas ini dapat dalam format teks biasa atau dalam format yang lebih kompleks, seperti format script atau berkas CSV.

Inventory memiliki beberapa keunggulan, di antaranya:

  • Organisasi: Inventory memungkinkan Anda untuk mengatur sistem yang dikelola menjadi grup, memastikan bahwa tugas otomatisasi dapat diterapkan pada jumlah besar sistem dengan cara yang teratur.

  • Skalabilitas: Inventory memungkinkan Anda untuk menambah atau menghapus sistem yang dikelola dengan mudah, memastikan bahwa solusi otomatisasi dapat diterapkan pada lingkup yang lebih luas atau lebih sempit seiring dengan kebutuhan organisasi.

  • Flexibilitas: Inventory dapat digunakan pada sistem operasi yang berbeda, memastikan bahwa solusi otomatisasi dapat diterapkan pada lingkup yang lebih luas.

  • Dokumentasi: Inventory dapat digunakan sebagai dokumentasi sistem yang dikelola, membantu dalam pemahaman dan pemeliharaan solusi otomatisasi.

Secara keseluruhan, inventory adalah bagian esensial dari Ansible yang memastikan bahwa tugas otomatisasi diterapkan pada sistem yang sesuai dan memungkinkan Anda untuk mengelola sistem secara efisien.

 

               Modul/task?

Modul atau task adalah bagian terkecil dari Ansible yang menjalankan tugas tertentu pada sistem yang dikelola. Modul memiliki fungsi tertentu, seperti menginstal paket perangkat lunak, mengubah konfigurasi sistem, atau membuat direktori baru.

Modul dapat digunakan dalam Playbook untuk menjalankan tugas otomatisasi. Setiap modul memiliki input yang spesifik dan menghasilkan keluaran yang dapat dipantau oleh Ansible. Modul dapat digunakan sebagai bagian dari tugas yang lebih besar, atau dapat digunakan secara independen untuk melakukan tugas yang spesifik.

Contoh modul yang banyak digunakan adalah "apt" untuk mengelola paket perangkat lunak pada sistem Ubuntu, "yum" untuk mengelola paket pada sistem Red Hat, "copy" untuk menyalin berkas dari sistem Ansible ke sistem yang dikelola, dan "service" untuk mengelola layanan sistem.





0 komentar:

Posting Komentar