Apa itu Ansible?
Ansible adalah alat otomasi open-source populer yang memungkinkan Anda untuk mengotomasi berbagai tugas TI, seperti manajemen konfigurasi, implementasi aplikasi, dan provisioning cloud. Ini membantu Anda untuk mengelola konfigurasi dan tugas-tugas berulang secara efisien dan memastikan konsistensi dalam lingkungan TI Anda. Ansible menggunakan bahasa yang mudah dibaca untuk membuat skrip otomasi dan memiliki antarmuka yang intuitif untuk memudahkan penggunaan. Dengan Ansible, Anda dapat mempercepat waktu implementasi dan mengurangi potensi human error.
1. Automation Dengan Ansible Menjalankan Perintah Install Telnet Pada Minimum 2 Servers.
Pertama tama kita harus mempunyai minimal 2 server yang aktif masukan command berikut untuk mengecek server apakah sudah aktif / belum :
- Ansible -I /etc/ansible/hosts web -m ping perintah ini bertujuan menyecek server
Selanjutnya kita langsunng menginstal telnet sampai
hijau atau kuning
Perintah:
- ansible-playbook-I/etc/ansible/hosts–extra-vars“package_name=sesuaikan” instal_package.yaml
- nsible-playbook -i /etc/ansible/hosts -e cmd=”df -Th” command_shell.yaml perintah ini untuk mengecek ping sebuah server
3. Membuat
Automation Dengan Ansible Untuk Membuat User Pada Target Hosts.
selanjutnya membuat user pada target hosts cara membuatnya masukan perintah :
ansible -I /etc/ansible/hosts web -m command -a “useradd sesuaikan “ -b maksud dari sesuaikan itu kalian bebas memberi nama usernya contohnya saya membuat user “ibnuganz”
Nah ibnuganz sudah di buat |
- ansible-playbook -I /etc/ansible/hosts check_telnet.yaml
jika sudah seperti gambar di atas sudah berhasil |
5. Apa Perbedaan Pada 2 Automation Platform Berikut: AWX AND ANSIBLE TOWE
AWX dan Ansible adalah dua platform otomatisasi yang berbeda, meskipun keduanya memanfaatkan kemampuan Ansible. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara keduanya:
- Fungsi Utama: Ansible adalah alat otomatisasi konfigurasi
dan deploy,
Sedangkan AWX adalah platform web yang menjalankan Ansible dan memberikan antarmuka grafis dan fitur tambahan seperti manajemen tugas, autentikasi, dan laporan.
- Instalasi:
Ansible dapat diinstal pada sistem operasi mana saja,
Sementara AWX harus diinstal pada server dan memerlukan infrastruktur web seperti Apache atau Nginx.
- Skala:
Ansible dapat digunakan untuk mengelola jutaan sistem,
Sementara AWX lebih cocok untuk lingkup kecil hingga menengah.
- Fitur:
Ansible memiliki lebih banyak modul dan plugin,
Sementara AWX memiliki antarmuka pengguna yang lebih baik dan fitur tambahan seperti pemantauan tugas, laporan, dan manajemen inventori.
- Sumber Terbuka atau Terkomersial: Ansible adalah perangkat lunak sumber
terbuka,
Sementara AWX adalah produk komersial dari Red Hat.
Secara keseluruhan, kedua platform memiliki tujuannya sendiri dan dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan organisasi. Ansible lebih baik untuk solusi otomatisasi besar skala,
sementara AWX lebih baik untuk lingkup kecil hingga menengah yang membutuhkan antarmuka grafis dan fitur tambahan.
6. Ansible
Fundamental
Cara Kerja Ansible?
Ansible adalah platform
otomatisasi konfigurasi dan deploy yang bersifat agentless, yang berarti tidak
memerlukan agent atau software tambahan pada sistem yang dikelola. Berikut
adalah cara kerja Ansible:
Inventori: Ansible
membutuhkan informasi tentang sistem yang akan dikelola, yang diterangkan dalam
berkas inventori. Berkas ini menentukan daftar host yang akan dikelola oleh
Ansible, beserta informasi tambahan seperti alamat IP, nama pengguna, dan kata
sandi.
Modul: Ansible
menyediakan berbagai modul yang memungkinkan Anda melakukan tugas seperti
penginstalan paket, mengubah konfigurasi file, dan menjalankan perintah shell.
Modul ini dapat digabungkan menjadi playbook yang menentukan tindakan yang akan
dilakukan pada sistem.
Playbook: Playbook adalah
berkas yang menentukan tindakan yang akan dilakukan pada sistem yang dikelola.
Playbook ditulis dalam format YAML dan menggabungkan modul, variabel, dan
kondisi untuk membentuk proses otomatisasi.
Eksekusi: Setelah
playbook dibuat, Anda dapat menjalankannya dengan menggunakan perintah
"ansible-playbook". Ansible akan membaca berkas inventori dan
melakukan tugas yang ditentukan dalam playbook pada sistem yang dikelola.
Hasil: Setelah playbook
dieksekusi, Ansible akan memberikan laporan hasil tugas yang dilakukan, yang
menunjukkan apakah tugas berhasil atau gagal, dan menunjukkan detail kesalahan
jika ada.
Dengan cara ini, Ansible memungkinkan Anda untuk
melakukan tugas-tugas otomatisasi pada jutaan sistem dengan cara yang mudah dan
efisien. Ansible memiliki beberapa kelebihan seperti mudah dipelajari, kurva
belajar yang pendek, dan kapabilitas yang kuat untuk mengelola lingkup besar
sistem.
Apa
Itu Playbook?
imana modul tePlaybook adalah berkas yang menentukan
tindakan yang akan dilakukan oleh Ansible pada sistem yang dikelola. Playbook
ditulis dalam format YAML dan menggabungkan modul Ansible, variabel, dan
kondisi untuk membentuk proses otomatisasi.
Playbook memiliki beberapa keunggulan, di antaranya:
Reproduksibilitas: Playbook membuat proses otomatisasi dapat diterapkan pada jumlah besar sistem dengan cara yang sama, memastikan konsistensi dan reproduksibilitas hasil.
Portabilitas: Playbook dapat digunakan pada sistem operasi yang berbeda, memastikan bahwa proses otomatisasi dapat diterapkan pada lingkup yang lebih luas.
Dokumentasi: Playbook dapat digunakan sebagai dokumentasi proses otomatisasi, membantu dalam pemahaman dan pemeliharaan solusi otomatisasi.
Skalabilitas: Playbook memungkinkan Anda untuk menambah tugas baru atau memodifikasi tugas yang ada, memastikan bahwa solusi otomatisasi dapat dikembangkan dan ditingkatkan seiring dengan kebutuhan organisasi.
Secara keseluruhan, playbook adalah bagian esensial
dari Ansible yang memungkinkan Anda untuk mengelola sistem secara otomatis dan
memastikan hasil yang konsisten dan dapat diprediksi.
Inventory?
Inventory adalah berkas yang digunakan oleh Ansible
untuk menentukan sistem yang akan dikelola. Berkas ini mengandung informasi
tentang host atau sistem yang dikelola, termasuk alamat IP, nama pengguna, dan
kata sandi. Berkas ini dapat dalam format teks biasa atau dalam format yang
lebih kompleks, seperti format script atau berkas CSV.
Inventory memiliki beberapa keunggulan, di antaranya:
Organisasi: Inventory memungkinkan Anda untuk mengatur sistem yang dikelola menjadi grup, memastikan bahwa tugas otomatisasi dapat diterapkan pada jumlah besar sistem dengan cara yang teratur.
Skalabilitas: Inventory memungkinkan Anda untuk menambah atau menghapus sistem yang dikelola dengan mudah, memastikan bahwa solusi otomatisasi dapat diterapkan pada lingkup yang lebih luas atau lebih sempit seiring dengan kebutuhan organisasi.
Flexibilitas: Inventory dapat digunakan pada sistem operasi yang berbeda, memastikan bahwa solusi otomatisasi dapat diterapkan pada lingkup yang lebih luas.
Dokumentasi: Inventory dapat digunakan sebagai dokumentasi sistem yang dikelola, membantu dalam pemahaman dan pemeliharaan solusi otomatisasi.
Secara keseluruhan, inventory adalah bagian esensial
dari Ansible yang memastikan bahwa tugas otomatisasi diterapkan pada sistem
yang sesuai dan memungkinkan Anda untuk mengelola sistem secara efisien.
Modul/task?
Modul atau task adalah bagian terkecil dari Ansible
yang menjalankan tugas tertentu pada sistem yang dikelola. Modul memiliki
fungsi tertentu, seperti menginstal paket perangkat lunak, mengubah konfigurasi
sistem, atau membuat direktori baru.
Modul dapat digunakan dalam Playbook untuk menjalankan
tugas otomatisasi. Setiap modul memiliki input yang spesifik dan menghasilkan
keluaran yang dapat dipantau oleh Ansible. Modul dapat digunakan sebagai bagian
dari tugas yang lebih besar, atau dapat digunakan secara independen untuk
melakukan tugas yang spesifik.
Contoh modul yang banyak digunakan adalah "apt"
untuk mengelola paket perangkat lunak pada sistem Ubuntu, "yum" untuk
mengelola paket pada sistem Red Hat, "copy" untuk menyalin berkas
dari sistem Ansible ke sistem yang dikelola, dan "service" untuk
mengelola layanan sistem.
0 komentar:
Posting Komentar